I Have many problems in my life. But my lips dont know that. They always smile. Chaplin
RSS

Senin, 19 Juli 2010

Abstrak

Sebenernya ini sederhana, dan cuma sekata. Abstrak. Iya, beneran, ingatan gue abstrak banget begitu naik kelas. Ga semua org bisa bersama dan terus bersama selamanya.Karena ga sehati, sekata, sepikiran. Beda dengan orang padang; seia sekata. kalau abstrak dikepala gue, pikirannya; ga sehati, ga seia, ga sekata; ga bersama. Apalagi, ada satu orang yang selalu hadir dalam ingatan gue, semangat gue, yang sekarang jauh ninggalin gue. bukannya ge-er, dia gak tau gue kayak gimana, kan ga sehati, gak sepikiran. Kalau dia tahu, ga tau gimana pikiran gue nanti, abstrak? mungkin lebih parah lagi umpama 100 benang talinya kusut semua, menuhin otak dan ngelingkerin seperti barisan semut kecil, yang bergandengan tangan. mengitari dan membuat pelik, dan menambah beban pikiran. Dia yang pasti cowok, dan gue selalu mastiin gue inget dia di tiap kesempatan. Entah untuk peruntungan, atau hanya sekedar penyemangat agar tidak putus asa. Belum lagi, di new life gue, di my new second home, ada orang yang nyolotnya udah kayak kambing ga bisa diem, mulutnya kayak jarum pentul, dan monyongnya kayak bebek. Temen gue juga ga selalu selamanya sama gue. Begitu tadinya di kelas 7-7, ketemu teman yg udah seia, taunya pindah ke 7-5, ke teman yang relatif sudah buat kelompok sendiri, dan sudah berbaur dengan kelas. Itu ga bisa dipungkiri, dan ga enak bgt merajerela memutar mata sendirian di kelas, tanpa ada yang ngelirik, dan nyentuh perkataan gue. Gue kayak angin yang datang tiba-tiba dan ngerasa orang asing meski sekarang udah lumayan. Tapi canggungan itu lekat dan susah dilepas, kayak karet yang dibakar, lalu ditempel ke tangan. ga bisa dilepas. Berusaha cari jalan buat curhat sama diary, tapi ngerasa bukan waktu yang tepat disaat ga ada teman, dan emang ga ada niat yang bulat seperti tahu bulat, untuk menulis diary seperti yang dikata orang. Walaupun 95% cewek pernah nulis diary. terakhir gue nulis diary waktu kelas 2 dan 3, dan sekarang udah ga jaman, dan gue harap ga pernah balik ke permukaan, supaya ga bikin benang dikepala gue jadi 150, dan itu kusut-masai. Semoga abstrak gue ini menghilang tiba-tiba. Dan gue banyak berharap, cowok yang gak sepikiran, dan sehati itu, dengan gue, datang dan mengatakan hal yang gue ingin dia ucapkan. "Halo. saya temen lama kamu. Ketemuan yuk, sama yang lain. temen lama kita dikelas 6..."